Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kopi Arabika atau Robusta, Manakah Yang Lebih Aman ?

Di Indonesia kopi merupakan komoditas yang terus dibudidayakan dan diperdagangkan. Pada perdagangan internasional, kopi berada di urutan kedua setelah minyak. Hal ini menunjukkan bahwa kopi digemari oleh masyarakat dunia.

Namun ada dua jenis kopi yang sudah sering didengar oleh orang awam telebih lagi di Indonesia, yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Saat mendengar Arabika dan Robusta, Biasanya, kami akan mendapatkan jawaban seperti ini : “Arabika itu manis, Robusta itu pahit,” atau “Arabika itu harganya mahal, kalau Robusta lebih murah.”

Bagi para pencinta kopi, tentunya istilah kopi arabika dan robusta sudah tidak asing lagi di telinga. Ternyata perbedaan arabika dan robusta tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga dalam hal keamanan untuk lambung dan kesehatan yang lainnya.

Kopi apa pun jenisnya, baik itu kopi arabika atau robusta, dapat memiliki efek samping untuk kesehatan. Namun, perlu diketahui bahwa efek kopi terhadap kesehatan berbeda-beda karena dipengaruhi oleh jenis kopi itu sendiri. 

Dikutip dalam Healthline, kopi dapat merangsang produksi asam lambung. Oleh karna itu orang percaya bahwa kopi dapat mengiritasi perut, memperburuk gangguan usus, dan menyebabkan mulas. Beberapa ahli menyarankan untuk tidak meminum secangkir kopi dengan perut yang kosong. Minum terlalu banyak kopi juga dapat menyebabkan kegelisahan, jantung berdebar, dan serangan panik yang memburuk. Bahkan mungkin menyebabkan sakit kepala, migrain, dan tekanan darah tinggi pada sebagian orang.

Lalu, manakah yang lebih aman untuk kesehatan, kopi arabika atau robusta? Masing masing punya kelebihan dan kekurangannya.

Kopi Arabika

Arabika adalah jenis kopi yang berasal dari dataran tinggi Ethiopia Barat. Kenapa namanya disebut Arabika? Menurut sebuah sumber, kopi ini dinamakan Arabika karena pada abad ke-7, biji kopi ini dibawa sebuah daerah dataran rendah di Arab, kopi arabika juga menguasai hingga 70 persen produksi kopi dunia. Brazil Adalah pemasok Kopi terbesar di dunia mencapai 30% dari total perdagangan dunia akan biji hitam yang ajaib ini.Negeri Samba ini sekaligus produsen arabika terbesar di dunia karena 80% produksinya adalah jenis arabika.

Bahkan, sebagian besar tenant kopi terkenal menggunakan jenis kopi arabika karena aroma yang lebih harum dan rasanya yang tidak terlalu pahit. Rasanya manis namun umumnya ringan saat diminum. Secangkir kopi Arabika bisa digambarkan aromatik dan kaya akan rasa. Ini sebabnya, jika Anda membeli kopi Arabika di kedai kopi, Anda dapat melihat Karakter Rasa pada kemasannya, misalnya: Bunga, fruity, orange, buttery, Coklat, Karamel, dan lainnya. Namun, terkadang proses pengolahan yang kurang tepat dapat memudarkan aroma asli kopi arabika.

Kopi Arabika adalah jenis kopi yang aman bagi lambung karena kadar kafein di dalamnya lebih rendah, kandungan kafein tinggi memang bersifat racun dan lambung memiliki batas tertentu untuk mentolerir kafein. Adapun batas normal meminum kopi adalah dua cangkir sehari atau tiga shot espresso.

Menurut Very Well Family, semakin lama biji kopi dipanggang, rasanya akan semakin asam, kandungan kafein lebih tinggi, dan warna semakin hitam. Kopi jenis Arabika termasuk yang aman bagi seseorang dengan penyakit maag, kandungan kafeinnya 1% lebih sedikit ketimbang kopi robusta yang memiliki 2,2 persen.

Namun, kopi arabika mengandung kadar lemak dan gula yang lebih tinggi dibandingkan kopi robusta. Sehingga dari jumlah kalori, tentunya kopi arabika memiliki kadar yang lebih tinggi ketimbang robusta.

Kopi Arabika Fun Facts :

  • Arabika memiliki kadar kafein 2x lebih rendah daripada Robusta. 
  • Kadar gula pada kopi Arabika 2x lebih tinggi dibandingkan kopi Robusta
  • Arabika juga memiliki acidity lebih tinggi dibandingkan Robusta
  • Kopi Arabika harganya lebih mahal dibandingkan kopi Robusta, dikarenakan lebih sulit merawat tanaman kopi ini hingga waktu panen
  • Biji kopi Arabika bentuknya oval dan ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan biji kopi Robusta

Kopi Robusta

Berbeda dengan Arabika, kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi. Produksi kopi Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi di dunia, dimana Vietnam adalah negara pengekspor terbesarnya. Dari statistik, tahun 2017 dan 2018, produksi kopi Robusta di seluruh dunia mencapai sekitar 64.89 juta (standar 60kg). 

Umumnya, Robusta sering digambarkan sebagai kopi yang pahit atau tajam dengan karakter rasa seperti kayu dan karet. Pahit atau bitter ini berasal dari kandungan kafein yang lebih tinggi pada Robusta jika dibandingkan dengan Arabika. Jika Anda hanya sekedar mencari kafein Robusta adalah pilihan terbaik, biji kopi robusta memiliki aroma seperti kacang-kacangan namun ketika sudah disangrai aromanya tak terlalu nikmat, demikian juga saat sudah diseduh. Tapi soal rasa, kopi robusta cocok buat pencinta kopi strong.

Penelitian lain mengungkap bahwa kopi robusta memiliki efek yang lebih baik daripada kopi arabika dalam hal pencegahan gigi berlubang. Hal ini dikarenakan kombinasi kandungan kafein dan fenol pada robusta terbukti dapat menghambat perkembangbiakan bakteri Lactobacillus acidophilus yang berperan dalam kerusakan gigi.

Kopi robusta juga mampu mengurangi kolestrol jahat. Antioksidan yang terdapat di dalam kopi robusta mampu meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL di dalam tubuh. Selain itu juga mampu mengurangi resiko peradangan yang dapat mengakibatkan serangan jantung.

Dengan kadar kafein yang lebiih tinggi dari kopi arabika ,Kafein yang terdapat dalam kopi robusta dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah. dengan adanya kandungan nitrit oksida dalam endothelium yang mampu memperkuat sistem otot. Kafein dalam kopi mampu menaikkan tekanan darah.

Kopi Robusta Fun Facts :

  • Robusta memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingkan Arabika
  • Kadar gula pada kopi Arabika jauh lebih rendah dibandingkan kopi Arabika
  • Robusta memiliki acidity lebih rendah dibandingkan Arabika
  • Kopi Robusta harganya jauh lebih murah dibandingkan kopi Arabika, dikarenakan merawat tanaman kopi ini cukup mudah
  • Biji kopi Robusta bentuknya bulat dan ukurannya lebih kecil dibandingkan biji kopi Arabika

Terlepas dari perbedaan arabika dan robusta tersebut, keduanya adalah jenis kopi yang secara umum memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti:

  • Menurunkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2, terutama bila diminum tanpa tambahan gula
  • Menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson karena kandungan kafeinnya
  • Mencegah terjadinya penyakit hati maupun kanker hati
  • Menjaga kesehatan jantung, seperti gagal jantung.

Jadi, baik kopi arabika atau robusta memiliki kelebihannya masing-masing. Anda dapat mengonsumsinya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Meskipun demikian, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kopi arabika maupun kopi robusta secara berlebihan karena malah akan menimbulkan masalah-masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Posting Komentar untuk "Kopi Arabika atau Robusta, Manakah Yang Lebih Aman ?"