Memiliki Segudang Manfaat, 7 Efek Samping Daun Kelor yang Tak Main Main
Rasanya sudah bukan rahasia lagi, apabila Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki berbagai macam manfaat yang sangat baik kesehatan tubuh. Sejak dahulu, daun kelor sering digunakan sebagai bahan ramuan tradisional yang digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit.
Manfaat daun kelor tak hanya dirasakan oleh masyarakat tanah air, tapi di seluruh dunia. Kalau dulu pohon ini dibiarkan tumbuh secara liar, kini sudah sulit ditemukan. Namun, seiring dengan permintaan konsumen, banyak produsen mulai menanam pohon kelor dalam jumlah banyak di sebuah area yang luas.
Semua itu karena daun kelor sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman herbal berkhasiat. Tak hanya itu, salah satu khasiat yang tak terbantahkan adalah daun kecil dan kerap ditemui tumbuh liar itu mampu meningkatkan kekebalan tubuh dengan cepat.
Meski baik untuk tubuh, ternyata ada efek samping daun kelor. Kandungan daun kelor memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Namun, apabila dikonsumsi secara jangka panjang atau dalam jumlah berlebihan, tanaman kelor juga berpotensi menyebabkan efek samping bagi kesehatan.
Memang hingga saat ini, masih belum banyak penelitian yang menyebutkan efek samping daun kelor dalam jangka panjang. Namun, para ahli mengkhawatirkan, mengonsumsi daun kelor secara berlebih bisa menyebabkan berbagai efek samping berikut ini :
- Alergi
Salah satu efek samping daun kelor ini, umumnya terjadi kepada orang yang menggunakan daun kelor sebagai bahan untuk masker wajah. Mengingat salah satu manfaat daun ini dipercaya dapat memberi berbagai manfaaat untuk kecantikan.
Selain dari daunnya, terdapat berbagai jenis produk dari daun kelor salah satunya minyak. Minyak daun kelor juga sering digunakan untuk merawat kulit. Tapi, ketika menggunakan produk dari daun kelor dan muncul ruam atau gatal di kulit, maka ada baiknya untuk menghentikan penggunaan daun kelor tersebut.
Sebab reaksi tersebut bisa menjadi tanda jika kulit mengalami alergi terhadap jenis tanaman ini. Apabila sudah dipastikan kulit mengalami alergi daun kelor, maka lebih lanjutnya sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi daun kelor, sebab sudah pasti akan memberi efek samping daun kelor yang kurang baik bagi tubuh.
- Mencret atau Diare
Salah satu efek samping dari daun kelor yang harus diwaspadai selanjutnya adalah menyebabkan diare.
Daun kelor memiliki efek laksatif atau pencahar, sehingga berpotensi menyebabkan atau memperburuk diare. Jika sedang diare atau mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya hindari konsumsi daun kelor sementara waktu. Daun kelor lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi ketika mengalami kesulitan buang air besar atau biasa disebut dengan sembelit.
Meski daun kelor dipercaya dapat mengatasi masalah sembelit, ternyata hal ini dapat menjadi hal yang membahayakan bagi tubuh kamu jika salah menggunakannya. Sebelum mengonsumsi daun kelor, sebaiknya kamu menghindari makanan yang mengandung zat pencahar lainnya seperti papaya, agar-agar, dll).
- Sebabkan Tekanan Darah Turun
Sebenarnya, menurunnya tekanan darah ketika konsumsi daun kelor bisa menjadi satu manfaat yang baik bagi tubuh. Hal ini tidak terlepas dari kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. Namun, di sisi lain manfaat bisa menjadi bumerang dan perlu diwaspadai. Kandungan antioksidan pada daun kelor dapat menurunkan tekanan darah berkat kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. Kandungan alkaloid dalam tanaman kelor disebut-sebut dapat menurunkan tekanan darah.
Hal ini dapat diartikan bahwa konsumsi ekstrak kelor tidak disarankan bagi Anda yang memiliki kondisi tekanan darah rendah.
- Keracunan, Hindari Bagian Akar
Pasalnya, akar pohon kelor disebutkan mengandung bahan beracun. Hati-hati mengkonsumsi bagian akar ini, sebaiknya para ibu hamil jangan mongkonsumsi akar dari daun kelor. Hal ini dapat menyebabkan rahim ibu hamil mengalami kontraksi bahkan dapat menyebabkan keguguran. Para peneliti juga sudah membuktikan kebenaran akan hal ini loh, jadi tetap waspada ya bumil.
- Hipoglikemia
Efek samping daun kelor ini karena sifat antiglikemik yang dikandungnya. Daun kelor bisa membantu untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Namun jika tidak dikontrol, maka efek antiglikemik bisa cenderung berlebihan dan akan menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah.
Umumnya gejala hipoglikemia ditandai dengan irama jantung tidak teratur, kelelahan, pucat, gelisah, berkeringat, kelaparan, mudah marah, serta kesemutan di sekitar mulut. Bahkan meskipun daun kelor digunakan sebagai salah satu obat diabetes, akan lebih aman jika diatur konsumsinya. Sebab jika kandungan gula kelewat rendah justru berbahaya bagi tubuh dan menghambat aktivitas sehari-hari.
- Perlambat detak jantung
Ketika detak jantung melambat, maka dapat disebut dengan bradikardia. Kondisi ini di mana jantung hanya berdenyut kurang dari 60 denyut per menit. Dampak ini terjadi karena kandungan alkaloid yang ada di dalam daun kelor.
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pasti berapa banyak jumlah konsumsi alkaloid dalam daun kelor yang bisa menyebabkan timbulnya kondisi ini. Namun sebagai antisipasi, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi daun kelor dalam jumlah banyak atau ekstrak daun kelor apabila memiliki gangguan irama jantung.
- Kerusakan Hati dan Ginjal
Lalu, efek samping daun kelor yang terakhir bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Hal ini sudah pasti perlu diwaspadai. Terutama jika konsumsi obat dari daun kelor dalam jangkan panjang. Tentu akan memicu kerusakan pada organ tertentu di dalam tubuh, salah satunya hati dan ginjal itu sendiri. Mungkin tidak hanya daun kelor saja, pengecekan berkala pada fungsi ginjal dan hati harus rutin dilakukan terutama bagi orang yang mengonsumsi obat herbal dalam jangka panjang.
AMAN KONSUMSI DAUN KELOR
Sejatinya, konsumsi daun kelor adalah aman. Buktinya, banyak orang yang menjadikan daun kelor sebagai sayuran. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, lakukan hal berikut :
- Penggunaan pada anak dan ibu hamil sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
- Penggunaan ekstrak daun kelor juga harus diperhatikan.
- Gunakan obat herbal ini sesuai dosis dan aturan yang disarankan, jangan berlebihan.
- Jangan pernah menggunakan daun kelor untuk pengobatan jangka panjang karena dapat membebani hati dan ginjal.
- Hati-hati penggunaannya pada pasien penyakit kronis dan berat.
Konsumsi daun kelor pada dasarnya relatif aman. Hal ini lah yang membuat banyak masyarakat Indonesia menjadikan daun kelor sebagai konsumsi sehari-hari.
Meskipun dapat dikatakan aman, namun konsumsi daun kelor sebaiknya tidak berlebihan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Kebanyakan manfaat dari tanaman kelor juga kemungkinan belum teruji secara klinis dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya. Berhati-hatilah dalam menggunakan tanaman kelor maupun herbal lainnya sebagai obat.
Itu dia informasi tentang efek yang ada didalam daun kelor yang perlu untuk diwaspadai. Memiliki banyak manfaat bukan berarti tidak memiliki efek samping. Tetaplah bijak dalam mengonsumsi makanan maupun obat herbal meskipun manfaatnya banyak dipercaya masyarakat. Semoga informasi ini bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Memiliki Segudang Manfaat, 7 Efek Samping Daun Kelor yang Tak Main Main"