Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Pengidap Asam Lambung Sebaiknya Menghindari Kafein

Banyak orang yang terbiasa minum kopi di pagi hari atau secangkir teh hangat saat bersantai di sore hari. Namun, mereka yang memiliki asam lambung disarankan untuk mengurangi atau meninggalkan kebiasaan tersebut, karena meminum minuman berkafein akan memperburuk kondisi Kamu. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) terjadi ketika asam lambung naik di esofagus dan sensasi terbakar (heartburn) di dada. Dokter biasanya menyarankan orang dengan penyakit umum ini untuk menghindari kafein. Orang khawatir minuman berkafein, seperti kopi dan teh, akan menyebabkan mulas dan meningkatkan asam lambung.

Benarkah Orang dengan Asam Lambung Tidak Boleh Minum Teh atau Kopi ?

Beberapa orang melaporkan bahwa makanan dan minuman tertentu (termasuk kopi dan teh) memicu atau memperburuk gejala GERD. Dokter dan organisasi kesehatan juga merekomendasikan orang dengan batasan GERD atau menghindari minuman berkafein.

Namun berdasarkan bukti ilmiah, tidak jelas apakah semua penderita GERD harus menghindari kopi dan teh. Meskipun beberapa orang dengan GERD melaporkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk gejala mereka, yang lain menemukan bahwa minuman berkafein tidak memengaruhi kondisinya.

Profesor Universitas Stanford Lauren B. Gerson membahas dampak perubahan gaya hidup pada GERD dalam sebuah wawancara di jurnal Gastroenterology and Liver Disease, dan menunjukkan bahwa tidak ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa menghilangkan kopi atau kafein dapat terus meningkatkan gejala GERD. Namun, Gerson menganjurkan agar para penderita GERD mencoba mengidentifikasi dan menghindari makanan dan minuman yang menimbulkan gejala.

Efek Kafein pada Asam Lambung

Kafein adalah komponen utama dari banyak jenis kopi dan teh, dan telah dianggap sebagai penyebab mulas pada beberapa orang. Kafein diketahui dapat mengurangi relaksasi bagian bawah esophageal sphincter (LES) (katup antara esofagus dan lambung) sehingga asam lambung dapat kembali ke esofagus.

Namun, kurangnya bukti bahwa minuman berkafein dapat memperburuk gejala GERD, yang menunjukkan bahwa penderita penyakit tersebut belum tentu harus selalu menghindari asupan kafein. Faktanya, pedoman terbaru dari American College of Gastroenterology tidak lagi merekomendasikan perubahan pola makan rutin untuk mengobati refluks dan GERD.

Namun, jika menurut Kamu kafein memperburuk gejala GERD, Kamu disarankan untuk memilih alternatif pengganti kopi dan teh berkafein. Opsi berikut dapat digunakan sebagai alternatif:

  • Teh herbal atau teh buah.
  • Kopi tanpa kafein.

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Asam Lambung

Karena tidak ada cukup penelitian tentang efek kafein secara keseluruhan pada gejala refluks, Kamu mungkin masih diizinkan untuk mengonsumsi kafein. Namun, harap dipahami batasan toleransi pribadi minuman ini untuk memperburuk penyakit asam lambung.

Selain menghindari makanan pemicu, sebaiknya Kamu juga mengubah gaya hidup agar lebih sehat untuk mengatasi penyakit asam. Berikut ini adalah gaya hidup yang direkomendasikan untuk pasien GERD:

  • Penurunan berat badan, cocok untuk orang yang kelebihan berat badan.
  • Saat tidur, kepala harus lebih tinggi 15-20 cm dari badan.
  • Hindari makan 2 atau 3 jam sebelum tidur.
  • Hindari makan berlebihan.
  • Berhenti merokok.
  • Kenakan pakaian longgar, terutama di sekitar perut.
  • Pertahankan posisi tegak saat duduk.

Menurut seorang dokter bedah, Leena Kahitan, MD dalam University Hospitals, perubahan pola makan dapat memengaruhi refluks asam secara signifikan dan memungkinkan Kamu bisa sembuh tanpa melakukan perawatan khusus. 

Apabila gejala asam lambung tidak lekas sembuh, sebaiknya hubungi dokter spesialis saluran pencernaan (gastroenterologi) untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Kamu juga bisa menghubungi Smarter Health untuk membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit terbaik untuk pengobatan gejala asam lambung.

Posting Komentar untuk "Alasan Pengidap Asam Lambung Sebaiknya Menghindari Kafein"